Setelah beberapa hari tidak bisa melakukan posting artikel terbaru karena jalur internet di tempat kerja sedang bermasalah,akhirnya saya coba mem-posting artikel ini lewat jalur telkomsel flash unlimited ( berlangganan ) yang sudah jarang saya pakai ,dikarenakan jaringan yang ada di tempat saya sana baru ada garingan GPRS saja...sehingga speed yang di dapat-pun juga kurang lebih sama saja denga jaringan telkomnet instan alias super lemot banget...Kira-kira kapan ya jaringan untuk 3G ataupun HSDPA bisa ada di Tanjung Redeb ?.... ( " Berharap Mode ON " )..he..he..he...
Ok..langsung aja masuk ke materi.Untuk para pemilik atau pengguna bulldozer,hal ini sangat penting untuk diketahui,karena dengan mengetahui kapasitas produksi dari alat yang mereka miliki,tentunya mereka sudah bisa menghitung berapa hasil produksi yang akan mereka dapatkan dalam waktu 1 hari,1 minggu,1 bulan atau dalam 1 tahun.Walaupun dalam kenyataannya hal ini akan bayak dipengaruhi oleh hal lain,seperti skill operator,cuaca,jam breakdown alat,lama menunggu spare part,dan lain sebagainya.
Perhitungan ini bisa saja digunakan / diaplikasikan untuk alat yang bekerja di sektor konstruksi,sektor pertambangan ataupun sektor-sektor lainnya.Untuk lebih jelasnya mari kita lihat dan pelajari bersama mengenai pehitungan Kapasitas Produksi dari sebuah Bulldozer.
Kapasitas Produksi BULLDOZER.
# Dozing.
Untuk menentukan kapasitas produksi / jam sebuah bulldozer saat melakukan dozing / excavating operation,dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
1.Produksi per cycle ( q ).
q = q1 x a
Dimana : q1 = Kapasitas blade bulldozer dalam m³ atau yd³. a = Blade fill factor.
Berikut adalah tabel blade fill factor :
2.Cycle Time ( Cm ).
Adalah waktu yang dibutuhkan oleh bulldozer untuk melengkapi 1 putaran ( mendorong muatan / dozing,mundur / reversing dan perpindahan gigi / gear shifting ).
-
Kecepatan Maju dan Mundur (F ). Sesuai denganaturan,kecepatan untuk maju bulldozer adalah 3-5 km/jam, sedangkan untuk mundur adalah 5-7 km/jam.
-
Waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan gigi / gear shifting.
3.Grade factor ( e ).
Kemampuan produksi bulldozer juga dipengaruhi oleh grade permukaan lokasi operasi bulldozer saat unit tersebut mendorong beban.Untuk menentukan berapa besar grade factor berdasarkan grade permukaan lokasi operasi alat,bisa dilihat pada grafik dibawah :
Dibawah ini bisa dilihat panduan untuk menentukan job efficiency suatu alat,panduan ini hanyalah secara garis besarnya saja,untuk mendapatkan gambaran produksi yang aktual tentukan efisiensi menurut kondisi operasi aktual alat.
Kapasitas produksi bulldozer saat melakukan ripping sangat sulit sekali untuk dihitung,karena tergantung dengan kondisi material yang akan di ripping,metode pengoperasian alat dan skill operator.Tetapi dari data yang tersedia pada buku Spec.Handbook masing-masing merk alat, disitu bisa kita lihat hubungan antara seismic velocity ( kecepatan aliran / rambat gelombang saat melewati suatu material,dimana dengan metode ini kekerasan dari material bisa ditentukan ) dengan kapasitas produksi.Lihat gambar dibawah ( disini saya ambilkan contoh untuk unit bulldozer D375 ).
Saat unit melakukan operasi ripping dengan normal,maka operasi dozing dan ripping akan dilakukan secara bergantian namun berulang-ulang.Untuk menghitung produksi dari kedua operasi tersebut ( dozing dan ripping ) maka bisa digunakan rumus sebagai berikut :
Sementara ini dulu yang baru bisa sampaikan,lain kali akan saya sambung dengan artikel lainnya.semoga artikel ini bermanfaat untuk pengunjung blog saya ini.
Sumber : Spec. and Application Handbook Komatsu - 26.
3 comments:
trim's ya infonya... tampilkan kemampuan produksi alat-alat yang lain donk.. mis : alat muat, alat angkut dsb...
salam kenal pak, terima kasih artikelnya, sedang ada tugas kuliah nih.
boleh bertukar link?
Mas Singgih..makasih dah mampir..semoga tugas kuliah-nya sukses ya...silahkan aja kalo mau tukaran link mas. Salam , AJI
Post a Comment