Tuesday, May 19, 2009

Motor Diesel ( Continue…2 )

. Tuesday, May 19, 2009

F. FIRING ORDER, TABLE SEQUENCE DAN VALVE TIMING PADA MOTOR DIESEL.

 

1.Firing Order.

Firing Order adalah urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang mempunyai jumlah cylinder lebih dari 1 ( satu ).


Contoh :

Engine dengan 4 cylinder, mempunyai firing order ( F.O ) = 1 - 2 - 4 - 3, maka proses pembakaran dimulai dari cylinder No.1, dilanjutkan silinder No.2, No.4 dan No.3.


Tujuannya adalah untuk meratakan hasil power, agar gaya yang ditimbulkan oleh piston seimbang ( balance ). Baik pada saat kompresi, maupun pembakaran, tidak menimbulkan puntiran pada getaran yang tinggi.


Pada motor diesel 4 langkah dengan 1 cylinder, piston bergerak 4 kali, menghasilkan satu kali pembakaran. Atau dua kali putaran crank shaft, menghasilkan 1 kali pembakaran.


2.Table Sequence.

Adalah suatu table yang menyatakan urutan langkah dan urutan pembakaran yang terjadi pada engine, baik engine dengan satu cylinder atau lebih.


a. Table sequence untuk mesin diesel 1 cylinder.


Table sequence


Beda langkah dari TDC ke BDC = 180º


 

b. Table Sequence untuk mesin diesel 4 cyilinder.


Table sequence 4 cyl_1

Firing order ( F.O ) = 1 - 2 - 4 - 3.


Table sequence 4 cyl FO 1243


Beda langkah setiap cylinder = 720 : 4 = 180

 

Firing order ( F.O ) = 1 - 3 - 4 - 2.


Table sequence 4 cyl FO 1342


Beda langkah setiap cylinder = 720 : 4 = 180

 

c. Table Sequence untuk 6 cylinder.

 

Table sequence 6 cyl_1

 

Firing Order ( F O ) = 1 – 5 – 2 – 6 - 3 - 5 dan 1 – 5 – 3 - 6 - 2 - 4

 

Table sequence 6 cyl


Beda langkah setiap cylinder = 720 : 6 = 120

 

3.Valve Timing.

Adalah saat membuka dan menutup valve intake dan valve exhaust.Misalkan engine Komatsu 6D125 series dengan data - data sebagai berikut :

 

- Firing Order ( F O ) = 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4.


- Valve intake terbuka = 20 B T D C ( Before top dead center ).


- Valve intake menutup = 30 A B D C ( After bottom dead center ).


- Valve exhaust membuka = 45 B B D C ( Before bottom dead center ).


- Valve exhaust menutup = 15 A T D C ( After top dead center ).


Valve Timing


Dari data tersebut, dapat diketahui panjang langkah dari engine Komatsu 6D125 series adalah sebagai berikut :


- Intake stroke = 20 + 180 + 30 = 230.


- Compression stroke = 180 - 30 = 150.


- Power stroke = 180 - 45 = 135.


- Exhaust stroke = 45 + 180 + 15 = 240.


Total stroke = 230 + 150 + 135 + 240 = 755.


Jadi over lapping = 755 - 720 = 35.


Fungsi over lapping adalah untuk mengadakan pembilasan gas bekas sisa pembakaran di dalam cylinder ( ruang bakar ). Hal ini terjadi pada saat exhaust valve belum tertutup dan intake valve sudah terbuka.


Untuk pembuatan Table Sequence yang sebenarnya, dalam perhitungan sesuai dengan data diatas


- Akhir power = 0 + 135 = 135.


- Akhir exhaust = 135 + 240 = 375.


- Awal intake = 375 - 35 = 340.


- Akhir intake = 340 + 230 = 570.


- Akhir compression = 570 + 150 = 720.


Untuk silinder 2 dan seterusnya, dihitung dengan cara yang sama setelah perhitungan tersebut dibuat, dapat dibuat table sebagai berikut :


Engine_1

 

Kesimpulan :


Dilihat dari putaran crank shaft, maka terjadi over lapping power, yaitu power cylinder 1 belum berakhir sudah disusul dengan power cylinder 5 dan seterusnya.


Table sequence dapat digunakan untuk membuat table valve adjusment  dengan 2 putaran crank shaft.Seperti pada gambar dibawah ini :

 

Valve adjustment 2 putaran

 

Bersambung…….

 

Sumber : Motor Diesel Training Text.

1 comments:

marhadi said...

Assalamu'alaikum.
maaf pak mohon dibantu, kalau ada minta di posting atau dikirim ke saya firing order untuk mesin bensin 4 silinder.
terima kasih .

marhadi
vistha@indosat.net.id

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Alexa Page Rank

Site Meter

Info Komputer Pengunjung

IP
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Distributed by Blogger Templates