Thursday, March 5, 2009

Panduan Coal Digging

. Thursday, March 5, 2009

       
        Berikut ini ada sedikit panduan coal digging untuk para pengawas yang mungkin bisa diterapkan ditempat kerja anda,namun tetap saja tidak semua yang saya paparkan disini bisa di jadikan acuan dan dilakukan ditempat lain karena situasi dan kondisi masing-masing tambang pasti berbeda, namun secara prinsip harusnya sama saja,silahkan dibaca kelanjutan dari artikel ini...

Panduan Penggalian Batubara.

1.  Pastikan bahwa front loading telah layak untuk melakukan aktifitas coal digging; OB di sisi roof harus sudah lebih rendah dari batubara dan batubara sudah di-ekspose dengan bersih ( tidak ada material OB di batubara ).

2.  Pastikan bahwa unit-unit yang terlibat seperti: Excavator, Hauling Truck dan alat support lainnya telah dilakukan P2H terhadapnya sehingga layak untuk dipakai termasuk juga labeling seam yang akan dikerjakan.

3.  Tempatkan seorang pengawas di setiap daerah front loading.

4.  Gunakan alat digger / gali sesuai dengan ketebalan seam yang akan digali.

5.  Lakukan digging dengan membuat jenjang, setiap jenjang minimal 3 meter.

6.  Lakukan penggalian sesuai dengan kemiringan lapisan.

7.  Hindari digging overcut hingga interburden floor seam ikut terambil.

8.  Sisakan batubara 30cm dari floor kemudian golongkan produk tersebut ke dalam pure product.

9.  Lanjutkan penggalian terhadap batubara sisa 30cm ke arah floor hingga bersih dari batubara, kemudian golongkan ke dalam blend product ( Hi-Ash ).

10.Jangan menyisakan batubara di floor, hal ini akan berakibat longsor dan terbakarnya batubara.

11.Gunakan Excavator kecil untuk digging batubara tipis atau sisa.

12.Spoil-spoil sisa grader harus bersih dari frontloading.

13.Pembuatan channel dilakukan untuk mengetahui kondisi permukaan floor batubara sehingga akan terhindar dari overcut.

14.Lakukan proses cleaning OB secara terencana dan efektif ( bersih, tidak banyak batubara yang terbuang ).

15.Koordinasikan dengan pihak engineering / pihak blasting untuk menghindari masuknya flying rock di batubara expose / collected.

16.Sisipan / parting berupa material selain batubara yang mempunyai ketebalan kurang dari 10 cm bisa langsung dicampur dengan produk batubara dalam proses digging-nya.

17.Lakukan pencarian dengan metal detector dan excavator kecil jika salah satu bagian metal dari alat berat terlepas di frontloading batubara ( Misalnya tooth bucket ,pin tooth bucket,baut,dlsb ).

18.Buat berita acara dari kasus ini agar tidak terulang di kemudian hari.

19.Lakukan proses digging dari arah roof ke arah floor untuk seam batubara yang mengandung sisipan. Hal ini untuk menghindari terbentuknya “candi” dan banyaknya batubara hilang.

20.Bentuk pola drainage yang efektif ( aliran air terkoordinasi di sisi roof atau floor ) di sekitar front loading.

21.Hindari aliran air atau lumpur yang masuk ke dalam front loading atau batubara exposed.

22.Lakukan selective loading di area batubara yang banyak didapati splitting-2 clay / sisipan-2 yang sulit teridentifikasi.

23.Gunakan alat gali yang efektif ( PC-200 s/d 300 ) untuk melakukan proses selective loading.

24.Maksimalkan pengambilan dengan cara menempatkan pengawas khusus untuk daerah ini.

25.Hindari penggalian batubara secara drop-cut, karena berpotensi terhadap kontaminasi dan loss coal.

26.Koordinasi dengan pihak QC anda jika akan melakukan hal ini.

27.Gunakan barikade pita atau tanda lain jika menemukan kondisi yang berpotensi terhadap kontaminasi dan bahaya.

28.Hindari penurunan yang tidak seimbang antara OB dan Coal yang akhirnya akan menimbulkan longsoran di batubara expose.

29.Hindari genangan air di floor batubara karena akan berpotensi terhadap bahaya longsor.

30.Tidak dibenarkan menghasilkan batubara ukuran besar (dia >50cm), hal ini akan mengganggu kinerja crusher anda.

31.Lakukan pemecahan batubara besar di rom serta beri peringatan ke pihak tambang untuk tidak mengulangi hal yang sama.

32.  Koordinasi dan komunikasi antara operator   dan pengawas harus komunikatif dan efektif   ( tercapainya tujuan komunikasi ).

32.Hindari salah dumping akibat tidak efektifnya komunikasi dan koordinasi.

33.Penggalian batubara di daerah sisipan harus dimulai dari sisi roof terlebih dahulu.

34.Lakukan cleaning parting / sisipan dengan menggunakan Excavator kecil, mis: PC-200 / 300 sebelum menggali batubara di bawahnya.

35.Pastikan adanya pengawas yang kompeten yang mengawasi proses ini.

36.Tidak dibenarkan menggunakan batubara produk sebagai bundwall ataupun barikade air / drainage channel, sebab akan   meningkatkan keberadaan ash dan TM di batubara product, apalagi terlalu lama (lebih dari satu minggu).

37.Batubara rentan terhadap spontaneous combustion jika TM meningkat.

38.Unit yang akan bekerja di front loading batubara kondisi track-nya harus bersih,jika kotor maka Kondisi track harus dibersihkan dahulu.

39.Lakukan pembersihan dengan cara ; mencongkel-congkel lumpur kemudian baru lakukan penyemprotan.Hal ini berguna sekali jia kita ingin menjaga kualitas batubara.

40.Pada daerah bersisipan dilarang melakukan ekspose batubara terlalu tinggi ( jauh ) karena akan menyulitkan dalam pemotongan generalisasi sisipannya.

Sementara cukup sekian,semoga bermanfaat.Artikel ini saya ambil dari kiriman teman di tambang lain.


Powered by ScribeFire.

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Alexa Page Rank

Site Meter

Info Komputer Pengunjung

IP
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Distributed by Blogger Templates